Beranda | Artikel
Media Islam Berdusta
Jumat, 5 September 2014

Media Islam Berdusta

Saya membaca beberapa media islam online, mereka merilis berita pembongkaran makam nabi, dan hingga sekarang berita itu tetap dipajang. Apa mereka berdusta? Karena media ini berafiliasi dengan partai paling ’islam’ (tanda kutip), ada juga yg mbela-bela isis. Sy selaku org yg baru belajar, merasa keheranan, apa yg melatar-belakangi mereka merilis berita semacam itu. Beberapa kali saya Umrah, masjid nabawi nyaman-nyaman saja. Jadinya kami ragu, apa situs seperti ini bs dipercaya.

Mohon pencerahannya…

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ

Akan datang kepada manusia masa-masa penuh kedustaan. Pendusta dianggap jujur dan orang jujur dianggap pendusta, pengkhianat dianggap amanat, dan orang amanat dianggap pengkhianat. (HR. Ibnu Majah 4036 dan dishahihkan al-Albani).

Kita bisa perhatikan hadis di atas, ternyata apa yang disabdakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam benar terjadi. Yang ini bagian dari mukjizat beliau. Munculnya tahun-tahun penuh dusta. Terlebih setelah maraknya bermunculan wartawan-wartawan meja yang kurang perhatian dengan kejujuran.

Jika kita perhatikan bagaimana semangat mereka dalam merilis berita, ada satu titik temu yang melatar belakangi mereka mudah mencomot berita dusta. Beberapa situs islam, terutama yang berafiliasi dengan partai tertentu atau yang pro-gerakan isis, mereka punya agenda besar, menanamkan kebencian terhadap pemerintah negara Ahlus Sunah Arab Saudi. Bagian ini yang perlu kita garis bawahi. Sebagaimana hal ini yang digencarkan oleh JIL dan Syiah. Hanya saja sudut pandangnya berbeda.

Seperti yang kita tahu, partai yang dinyatakan paling ’islam’ di negara kita adalah kepanjangan tangan dari gerakan ikhwanul muslimin. Dan gerakan ini, secara internasional, termasuk yang tidak menyukai pemerintah dan rakyat ahlus sunah Arab Saudi. Anda bisa baca buku ’at-Tarikh as-Siri li Jama’ah al-Ikhwan al-Muslimin’ [Sejarah Rahasia Gerakan Ikhwanul Muslimin] karya Ali Isymawi – mantan pimpinan at-Tandzim al-Khas (Komite Strategi Khusus) jamaah al-ikhwan al-muslimin.

Sementara media pro-gerakan ’jihad’ (dalam tanda kutip) adalah sempalan dari al-Qaedah, yang sangat membenci pemerintah dan rakyat ahlus sunah Arab Saudi. Karena mereka menilai pemerintah saudi itu thaghut, sebagaimana pemerintah Indonesia juga thaghut. Meskipun bagian ini tidak mereka tampilkan terang-terangan di publik.

Karena latar belakang kebencian dan permusuhan yang mengakar itu, mereka semakin mudah untuk membuat kedustaan. Yang penting obsesi mereka, menanamkan prinsip kebencian di tengah masyarakat bisa tercapai.

Anda bisa lihat, bagaimana mereka sangat tega mencuplik berita dari situs orang kafir inggris dan JIL, untuk menghantam kaum muslimin. Padahal tulisan-tulisan mereka meneriakkan anti-kafir. Allahu akbar… Wa maa tukhfii shuduuruhum akbar, kebencian yang tersimpan dalam hati mereka sangat besar, sehingga dengan sadis memfitnah kaum muslimin dengan bantuan media kafir.

Inikah media yang adil…

Cinta dan benci itu memang hak mereka. Namun ketika kebencian itu menyeret mereka untuk berdusta, jelas ini kedzaliman.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. (QS. al-Maidah: 8)

Kami mengingatkan kepada diri kami pribadi dan para awak media online itu untuk bertaqwa kepada Allah. Kedustaan yang anda rilis dalam berita, tersebar ke seluruh penjuru dunia. semoga kita tidak termasuk seperti yang disebutkan dalam hadis dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan mimpi beliau bersama dua malaikat yang mengajak beliau melihat beberapa siksaan di alam kubur,

فَانْطَلَقْنَا، فَأَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُسْتَلْقٍ لِقَفَاهُ، وَإِذَا آخَرُ قَائِمٌ عَلَيْهِ بِكَلُّوبٍ مِنْ حَدِيدٍ، وَإِذَا هُوَ يَأْتِي أَحَدَ شِقَّيْ وَجْهِهِ فَيُشَرْشِرُ شِدْقَهُ إِلَى قَفَاهُ، وَمَنْخِرَهُ إِلَى قَفَاهُ، وَعَيْنَهُ إِلَى قَفَاهُ، – قَالَ: وَرُبَّمَا قَالَ أَبُو رَجَاءٍ: فَيَشُقُّ – ” قَالَ: «ثُمَّ يَتَحَوَّلُ إِلَى الجَانِبِ الآخَرِ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ بِالْجَانِبِ الأَوَّلِ، فَمَا يَفْرُغُ مِنْ ذَلِكَ الجَانِبِ حَتَّى يَصِحَّ ذَلِكَ الجَانِبُ كَمَا كَانَ، ثُمَّ يَعُودُ عَلَيْهِ فَيَفْعَلُ مِثْلَ مَا فَعَلَ المَرَّةَ الأُولَى» قَالَ: ” قُلْتُ: سُبْحَانَ اللَّهِ مَا هَذَانِ؟

Kamipun melanjutkan perjalanan. Kemudian kami mendatangi orang yang tidur terlentang, sementara di sampingnya ada temannya yang membawa gancu dari besi. Kemudian dia robek mulut orang yang tidur itu hingga ke tengkuknya, lalu dia tarik gancu itu dari mulut hingga ke tengkuk, kemudian kedua matanya hingga ke tengkuk. Kemudian dia pindah ke bagian samping lainnya, dan dia robek seperti yang dilakukan di samping pertama. Sebelum dia selesai merobeknya, pipi sebelahnya sudah kembali seperti semula. Kemudian dia ulangi lagi seperti yang dia lakukan pertama kali.

Aku bertanya: ’Subhanallah, apa-apaan dua orang ini?’

وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ، يُشَرْشَرُ شِدْقُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَمَنْخِرُهُ إِلَى قَفَاهُ، وَعَيْنُهُ إِلَى قَفَاهُ، فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ بَيْتِهِ، فَيَكْذِبُ الكَذْبَةَ تَبْلُغُ الآفَاقَ

Orang yang kamu datangi dia dirobek mulutnya hingga ke tengkuk, dan hidungnya hingga ke tengkuk, serta matanya hingga ke tengkuk, itu adalah orang yang keluar dari rumahnya kemudian dia membuat kedustaan dan tersebar di berbagai penjuru dunia. (HR. Ahmad 20094, Bukhari 7047, dan yang lainnya).

Ya Rabb, selamatkanlah kami dari makar orang kafir dan para dai kesesatan. Amin


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/23379-media-islam-berdusta.html